- KELAINAN ATAU PENYAKIT TELINGA LUAR
- MIKROTIA
- Pengertian :
Mikrotia merupakan kelainan
kongenital pada daun telinga, dimana daun telinga tidak terbentuk
atau kecil. Kelainan daun telinga ini dapat disertai dengan tidak
terbentuknya liang telinga (atresia).
- Penyebab :
Gangguan pada perkembangan
arkus brakial
pertama dan kedua
- Gejala/tanda klinis
Gejala atau tanda klinis pada
telinga luar dapat dengan mudah dikenali, terlihat adanya perbedaan
bentuk dan ukuran pada daun telinga.
- Sumbatan Serumen
Serumen ialah hasil produksi
kelenjar seruminosa yang terdapat di liang telinga luar yang berguna
untuk melicinkan dinding telinga dan mencegah masuknya serangga kecil
ke dalam liang telinga. Pada kondisi tertentu serumen akan menyumbat
liang telinga dan akan mengganggu.
Penyebab
:
Faktor yang menyebabkan
serumen terkumpul dan mengeras di dalam telinga, antara lain:
- Liang telinga sempit
- Produksi serumen banyak dan kental
- Adanya benda asing di liang telinga
- Serumen terdorong oleh cotton bud
Gejala/Tanda klinis :
- Pendengaran berkurang
- Rasa nyeri akibat serumen yang keras membatu dan menekan dinding telinga
- Telinga berdengung (Tinitus)
- Pusing berputar (Vertigo)
- Tes otoskopi untuk mengetahui bagaimana kondisi liang telinga serta serumen
- Irigasi telinga
- Jika serumen keras dikait dengan alat pengait
- Otitis Eksterna
- Pengertian :
Radang liang telinga, yang
bisa disebabkan oleh bakteri, di kinik seringkali sulit dibedakan
peradangan yang disebabkan oleh penyebab lain seperti jamur, alergi
atau virus sebab seringkali timbul secara bersamaan. Berikut beberapa
jenis otitis
ekterna:
- Otitis Eksterna Sirkumskripta/Furunkel (Bisul)
Merupakan infeksi folikel
rambut sehingga terjadi furunkel /bisul. Biasanya di sepertiga bagian
luar liang telinga.
- Penyebab :
Biasanya terjadi karena sering
mengorek liang telinga sehingga terjadi trauma yang mengenai folikel
rambut. Maka banyak kuman yang akan meng-infeksi
- Gejala/tanda klinis
Rasa nyeri yang hebat ketika
penekanan pada telinga, bahkan pada saat membuka mulut.
- Penatalaksanaan
Dengan kondisi seperti ini,
lakukan tes otoskopi, tindakan yang diambil oleh dokter spesialis THT
yaitu dengan mengeluarkan nanahnya lalu diberikan antibiotika local
dalam bentuk salep seperti polymixin
B atau bacitracin .
- Otitis Eksterna Difus Akut
Infeksi yang mengenai kulit
liang telinga 2/3 bagian dalam. Tampak kulit liang telinga hiperemis
(kemerahan) dengan tidak jelas batasnya.
- Penyebab :
Kuman penyebabnya biasanya
golongan Pseudomonas,
escheria coli dan staphylococcus albus. Sering
terjadi setelah berenang.
- Gejala/tanda klinis
Tampak liang telinga sempit,
dinding telinga merah, terdapat rasa nyeri, terkadang terdapat secret
yang berbau dan demam
- Penatalaksanaan
Dengan kondisi seperti ini,
lakukan tes otoskopi, tindakan yang diambil oleh dokter spesialis THT
yaitu dengan kompres rivanol dengan meletakkan tampon di liang
telinga.
- Perforasi Gendang Telinga
Perforasi gendang telinga
adalah berlubangnya gendang telinga
Penyebab- Adanya tekanan yang tinggi di telinga tengah karena adanya sebagai akibat dari otitis media
- Tertusuk benda keras seperti cotton bud, atau benda lainnya
- Adanya trauma akustik karena bunyi yang terlalu keras
- Trauma kepala
- Perubahan tekanan udara secara tiba-tiba
- Pada pemeriksaan otoskopi terlihat gendang telinga berlubang
- Terdapat gangguan pendengaran
- Pada perforasi basah, penderita mengeluh sering merasa keluar secret dari telinga sedangkan pada perforasi kering pendenrita mengeluh sering ada angin yang keluar dari telinga
- Tes audiometri terdapat gangguan jenis konduktif
- Pasien dengan kondisi seperti ini dapat dirujuk ke dokter THT agar dapat diambil tindakan pengobatan maupun operasi “Timpanoplasti”
- Pemasangan ABD untuk meningkatkan kualitas pendengaran
- KELAINAN ATAU PENYAKIT TELINGA TENGAH
- Gangguan Fungsi Tuba
- Pengertian
Fungsi tuba terdapat 3 fungsi:
proteksi, ventilasi dan drainase. Jika terdapat salah satu fungsi
tersebut mengalami gangguan maka akan mempengaruhi fungsi dari
telinga tengah.
- Penyebab
Gangguan fungsi tuba dapat
terjadi pada beberapa keadaan seperti alergi, infeksi sekitar muara
tuba, tekanan atmosfir secara tiba-tiba.
- Gejala/tanda klinis
Adanya gangguan pendengaran,
terkadang disertai tinnitus. Pada pemeriksaan otoskopi didapatkan
perubahan warna, retraksi ke arah dalam, gerakan gendang telinga
terganggu.
- Tes audiometri didapatkan jenis tuli konduktif
- Hasil tes timpanometri tipe C
A.1 Tuba terbuka abnormal
Tuba terbuka abnormal adalah
tuba terbuka secara terus menerus , sehingga udara masuk ke telinga
tengah waktu bernapas.
- Penyebab
Keadaan ini dapat disebabkan
oleh hilangnya jaringan lemak di sekitar mulut saluran tuba, sebagai
akibat turunnya berat bada yang hebat.
- Gejala/tanda klinis
Keluhan pasien biasanya berupa
rasa penuh dalam telinga atau autofoni (gema suara sendiri lebih
keras). Sehingga dapat membuat penderita stress berat
A.2 Barotrauma
Keadaan dimana terjadi
perubahan tekanan secara tiba-tiba sehingga menyebabkan tuba gagal
membuka
- Penyebab
Perubahan tekanan di luar
telinga tengah yang tiba-tiba, seperti pada waktu menyelam ataupun
pada saat naik pesawat terbang
- Gejala/tanda klinis
Keluhan pasien berupa kurang
dengar, rasa nyeri dalam telinga, autofoni, perasan ada air dalam
telinga dan terkadang disertai tinnitus dan vertigo
- Penatalaksanaan
Dengan kondisi seperti ini
harus segera diambil tindakan oleh dokter spesialis THT dengan
memberikan dekongestan local atau dengan melakukan perasat valsava.
Usaha preventif untuk
mengatasi barotraumas adalah dengan selalu mengunyah permen karet
atau melakukan perasat valsava terutama saat pesawat mulai turun
untuk mendarat.
- Otitis Media
Peradangan sebagian atau
seluruh mukosa telinga tengah, saluran tuba, antrum mastoid dan
sel-sel mastoid.
B.1 Otitis Media Akut (OMA)
- Pencetusnya adalah infeksi saluras pernafasan atas (ISPA), terjadi sumbatan saluran tuba karena fungsi tuba terganggu maka pencegahan invasi kuman ke dalam telinga tengah juga terganggu sehingga kuman masuk ke dalam telinga tengah dan terjadi peradangan.
- Gejala/tanda klinis
Pada OMA ini terdapat beberapa
Stadium:
- Stadium Oklusi Saluran Tuba
Pada stadium ini terlihat
adanya gambaran retraksi gendang telinga akibat terjadinya tekanan
negatif di telinga tengah karena adanya absorbsi udara atau perbedaan
tekanan udara di sekitar tubuh anda.
- Stadium Hiperemis/Stadium Presupurasi
Pada stadium ini tampak
pembuluh darah yang melebar pada gendang telinga atau tampak pada
gendang telinga berwarna merah.
- Stadium Supurasi
Pada stadium ini mulailah
terbentuk cairan pada rongga timpani (telinga tengah), penderita akan
merasakan sakit yang begitu hebat. Terlihat gendang telinga bulging
(menonjol kearah luar)
- Stadium Perforasi
Karena beberapa sebab seperti
terlambatnya pemberian antibiotika maka dapat terjadi rupture gendang
telinga dan cairanpun keluar dari telinga tengah melalui gendang
telinga ke liang telinga.
- Stadium Resolusi
Bila gendang telinga tetap
utuh, maka keadaan gendang telinga normal kembali. Bila sudah terjadi
perforasi maka secret akan berkurang dan akhirnya kering. Bila daya
tahan tubuh baik dan virulensi terhadap kuman rendah maka resolusi
dapat terjadi walaupun tanpa pengobatan.
- Hasil tes audiometri akan menunjukkan jenis tuli konduktif
- Hasil timpanometri pada stadium oklusi adalah tipe C (ada gangguan fungsi saluran tuba), sedangkan pada stadium berikutnya akan menjadi tipe B (adanya sesuatu pada telinga tengah)
- Penatalaksanaan
- Pada stadium oklusi pengobatan terutama bertujuan untuk membuka kembali saluran tubasehingga tekanan negatif di telinga tengah, untuk diberikan tetes hidung.
- Pada stadium presupurasi terapi yang diberikan ialah antibiotika, obat tetes hidung dan analgetika.
- Pada stadium supurasi disamping diberikan antibiotika, idealnya harus dilakukan miringotomi. Dengan miringotomi gejala-gejala klinis lebih cepat hilang
- Pada stadium perforasi sering terlihat secret banyak keluar, pengobatan yang diberikan adalah obat cuci telinga H₂O₂ 3% selama 3-5 hari serta antibiotika yang adekuat.
- Pada stadium resolusi maka gendang telinga akan berangsur normal kembali, secret tidak ada lagi dan perforasi gendang telinga akan menutup kembali.
- KELAINAN ATAU PENYAKIT TELINGA DALAM
- Tuli akibat bising
Secara umum bising adalah
bunyi yang tidak diinginkan, secara audiologik bising adalah campuran
bunyi nada murni dengan berbagai frekuensi. Bising yang berintensitas
85dB atau lebih dapat mengakibatkan kerusakan pada reseptor
pendengaran di rumah siput (Koklea). Frekuensi yang terganggu jika
mengalami tuli jenis ini adalah frekuensi 3000-6000Hz, namun yang
terberat pada frekuensi 4000Hz.
Penyebab
Paparan bising yang
berlangsung lama dilingkungan kerja, selain itu ada beberapa hal yang
mempermudah seseorang menjadi tuli akibat bising ini, yaitu:
- Intensitas bising yang tinggi
- Frekuensi yang tinggi
- Lama pajanan bising
- Pernah mendapat terapi ototoksik
- Ketahanan tubuh seseorang
- Keluhan pendengaran dapat diseertai tinnitus atau tidak
- Sulit menangkap percakapan pada kekerasan biasa dan bila sudah berat suara yang keraspun sulit di tangkap
- Pasien yang datang diketahui pernah bekerja dilingkungan bising selama 5 tahun atau lebih
- Hasil audiometri nada murni didapatkan tuli sensorineural dengan penurunan pada frekuensi 3000-6000Hz, sering terdapat takik (Notch) pada frekuensi 4000Hz
- Penderita sebaiknya dipindahkan di tempat dia bekerja yang terlalu bising, atau memakai alat pelindung telinga
- Menggunakan ABD yang sesuai dengan kebutuhan penderita
- Tuli Akibat Ototoksik
Tuli karena mengkonsumsi obat
yang bersifat racun
Penyebab
Obat-obatan yang bersifat
meracuni telinga /ototoksik ada beberapa macam, yaitu:
- Obat-obatan golongan aminoglikosida/antibiotika yang biasanya diberikan jika pasien yang infeksi, termasuk obat ini adalah streptomisin, Neomisin, kanamisin, Gentamisin, Tobramisin, dll
- Obat-obatan Loop Diuretics
- Obat-obatan anti inflamasi
- Obat anti malaria
- Obat anti tumor
- Gejala/tanda klinis
- Tinitus, yang disebabkan ototoksik memiliki cirinya kuat dan bernada tinggi berkisar 4000Hz sampai 6000Hz
- Tuli Sensorineural dapat bersifat unilateral dan bilateral, derajatnya dari ringan sampai ringan sampai berat.
- Terkadang terdapat gangguan keseimbangan
- Bila pada waktu pemberian obat-obat ototoksik terjadi gangguan pendengaran sensorineural
- Pemasangan ABD yang tepat
- Presbikusis
Tuli akibat usia lanjut
(Proses degeneratif)
Penyebab- Perubahan proses degeneratif pada telinga dalam diduga berhubungan dengan faktor-faktor seperti pola makanan, metabolism tubuh, infeksi, bising, dan gaya hidup
- Proses penurunan fungsi pendengaran menyebabkan perubahan pada struktur koklea dan saraf VIII (saraf pendengaran), seperti penurunan fungsi pada sel-sel rambut di dalam rumah siput.
- Tampak gendang telinga suram
- Tes Audiometri terdapat gangguan sensorineural ringansampai berat pada nada tinggi, biasanya bilateral, konfigurasi audiogram cenderung menurun.
- Dapat mendengar suara percakapan tetapi tidak mengerti percakapan
- Tinitus
Gangguan pendengaran dengan
keluhan perasaan mendengar bunyi tanpa adanya rangsangan bunyi dari
luar. Keluhan dapat berupa bunyi mendengung, mendenging, menderu,
atau mendesis.
Penyebab- Terpapar bising yang terus menerus
- Akibat obat-obatan yang dikonsumsi secara berlebihan dan terus menerus
- Hipertensi
- Adanya neuroma akustik
- Penderita mengeluh selalu ada suara didalam kepala atau telinganya meskipun tidak ada stimulus suara diluar
- Terjadi penurunan pendengaran dari derajat ringan sampai berat
- Pemberian konseling psikologi agar penderita, makin lama makin bisa menerima kenyataan
- Pemeberian stimulus elektro akusitk dengan intensitas suara yang lebih keras dari tinnitus-nya.
Komentar
Posting Komentar